Senin, 24 Mei 2010

Tips Membuat Makalah yang Baik

Menulis makalah mungkin saja merupakan hal yang paling sulit dan paling penting bagi para mahasiswa, sebagai aktivitas rutin di kampus.

Ini bisa menjadi pekerjaan yang tidak mudah, karena membutuhkan waktu, pemahaman, pemikiran, penelitian dan bahasa yang baik.

Kemampuan menulis dalam hal ini menjadi salah satu penentu keberhasilan seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikan Akademik, begitupun penunjang karier dan masa depan.

Berikut beberapa tips dalam membuat makalah yang baik:

1. Tentukan fokus kajian. Kajian biasanya bersifat aktual dan momentatif. Jika makalah adalah topik yang ditugaskan, sangat penting untuk memahami secara jelas tugas yang diberikan. Menganalisa topik masalah untuk memahami persyaratan dan lingkup tugas.

Ingat, Anda harus fokus pada ide-ide yang telah Anda dapatkan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk meninjau ulang tulisan yang akan kita presentasikan.

2. Perbanyak membaca referensi yang berhubungan dengan kajian, sehingga makalah yang Anda buat tidak terkesan hanya berdasar pada referensi "subjektif". Disini Anda tidak hanya harus membaca materi namun juga harus jelas mengatur informasi yang kita gunakan dari sumber lain.

Mulailah dengan penyorotan poin kunci dan membuat catatan khusus di atas kertas. Kumpulkan bahan-bahan, kemudian pikirkan tentang bagaimana Anda akan mengatur informasi tersebut. Pada langkah ini, Anda dapat mengatur lebih lanjut bahan makalah menjadi pemikiran yang terstruktur.

3. Buatlah kerangka kajian. Buat kerangka, dari A sampai Z, berupa poin-poin apa yang akan Anda bahas. Disini pentingnya identifikasi, pembatasan, dan perumusan masalah sehingga Anda tahu apa yang akan Anda tuliskan.

Atur ulang struktur atau kerangka makalah. Dengan membuat draft atau kerangka, maka Anda bisa melihat keseluruhan aliran ide-ide yang telah Anda persiapkan dalam menulis.

4. Mulailah menulis, tulislah terlebih dahulu apa yang Anda pahami, rasakan, dan amati. Cari waktu yang tepat untuk menulis, ketika bahan-bahan sudah tersedia. Lakukan peninjauan kata-kata dan ejaan bahasa yang Anda gunakan, jangan sampai karena kesalahan tulis sehingga menimbulkan pemahaman yang rancu bagi pembaca.

5. Bertanyalah kepada ahlinya atau lebih dahulu mengambil mata kuliah tersebut. Anda juga bisa memelajari contoh makalah orang lain, apalagi jika masih bingung tentang penulisan dan cara pendekatan yang akan Anda gunakan, sebagai bahan perbandingan.

Dengan cara ini, Anda akan memahami bagaimana mengatur dan menyajikan informasi dengan baik, melihat bagaimana penulis memperkenalkan dan membuat topik yang menarik, gaya bahasa yang digunakan, mengembangkan ide dan memberikan kesimpulan yang jelas.

Kemudian, bandingkan efektivitas pendekatan yang Anda lakukan. Meski demikian, jangan sampai Anda menjiplak tulisan orang lain dengan melakukan beberapa perubahan. Ini adalah bentuk kecurangan.

6. Jangan takut untuk menyatakan pendapat atau analisa, baik itu memberi masukan atau mengoreksi teori tertentu, bahkan ketidaksetujuan.

7. Sebarkan tulisan Anda, mintalah pendapat dari pembaca, apakah mereka mengerti dengan maksud makalah atau tidak.

8. Edit dan selalu sempurnakan. Jangan lupa untuk mencari hal-hal yang menarik bagi Anda dan bagi pembaca, sehingga makalah Anda terasa bermutu dan beda dengan yang lainnya.

http://www.anneahira.com/artikel-umum/makalah.htm

Tips Melakukan Presentasi di Kelas

Persiapan

* Buatlah kerangka utama presentasi kamu
Bandingkan dengan minat pendengar

* Ketahui karakteristik dan dasar pengetahuan pendengar:
Pembukaanmu harus "menggiring" pendengar pada satu pemikiran.
Dari pembukaan ini, tunjukkan pendapat/topik yang akan disampaikan.
Kemudian mulailah memasuki argumentasi.
* Melihat poin di atas, persempit topik presentasimu menjadi beberapa pemikiran utama.
* Latihlah presentasimu, entah itu kamu rekam sendiri, atau melakukannya di hadapan beberapa teman.

Teknik Presentasi

* Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.

* Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi.

* Lakukan kontak mata dengan pendengar.

* Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.

* Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke pemikiran yang lain.

* Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.

* Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan.

* Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada:
isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)
kesimpulan
cara presentasi

Penggunaan Alat Audio-visual

* Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardware-nya cocok dengan software yang hendak kamu gunakan. Periksa juga apakah dokumenmu bisa digunakan dengan versi software yang ada.

* Datanglah lebih pagi, serta periksalah apakah semua alat bantu yang hendak digunakan (audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan, dan dimengerti oleh semuanya.

* Gunakan huruf-huruf sederhana dan berukuran besar agar bisa dibaca dengan mudah (tampilan visual).

* Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa ditunjukkan.

* Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum presentasimu (atau pendengar akan terfokus untuk membacanya daripada mendengarkan presentasimu).

http://www.studygs.net/indon/orgstr3.htm

14 Saran Mempengaruhi Para Pengajar

Bagaimana Anda berkomunikasi dengan profesor Anda mempengaruhi bagaimana Anda melakukannya di dalam kuliah.
Pada umumnya, profesor-profesor sangat suka dan terkesan dengan mahasiswa yang menunjukkan perhatian sungguh-sungguh terhadap materi kuliah dan mengajukan pertanyaan yang baik. Cara terbaik memperoleh sisi baik profesor Anda, adalah menjadi mahasiswa yang tertarik terhadap sesuatu.

Berikut ini beberapa strategi yang mendemonstrasikan ketertarikan dan keingintahuan Anda.

* Jangan mengkritik, menyalahkan, atau mengeluh terhadap pengajar tentang penampilannya (laki-laki/wanita):
lebih baik: memusatkan perhatian, dan mendiskusikan materi dan pemahaman Anda tentang hal itu.
* Biarkan pengajar mengetahui apa yang Anda pahami tentang kuliah.
* Tersenyum
* Mengetahui dan menggunakan nama pengajar
* Dengarkan apa yang pengajar katakan tentang dirinya (laki-laki/wanita)
* Bicarakan di dalam terminologi, apa yang menarik untuk pengajar.
* Biarkan pengajar mengetahui Anda memikirkan bahwa dia penting.
* Hindarkan perdebatan
* Kalau Anda bersalah, mengakui itu secepatnya dan dengan sungguh-sungguh (tegas).
* Ajukan pertanyaan daripada memberikan perintah.
* Cobalah jujur melihat sudut pandang pengajar.
* Biarkan pengajar mengetahui bahwa Anda sungguh-sungguh ingin melakukan yang terbaik di dalam kuliah.
* Selalu mempunyai buku teks di tangan kapan saja Anda bertemu dengan instruktur.
* Tangani semua tugas pada waktunya selama semester.

Dialihkam dari: Bagaimana Memikat Teman-teman dan Mempengaruhi Orang ( How to Win Friends and Influence People), oleh Dale Carnegie, New York:
Simon and Schuster Inc., 1936.

Konsep/Pemetaan Pikiran untuk Belajar

Banyak dari kita sudah mempelajari subyek garis besar
di dalam kasus belajar, seperti:

1. Item pertama
2. Item kedua
1. sub item
2. sub item
1. sub sub item
2. sub sub item
3. item ketiga

Hal ini merupakan pendekatan yang bersifat sangat linear, namun tidak seperti kerjanya pikiran kita.

Kenapa pemetaan?

Sebaliknya, pikiran kita bekerja seperti web sites:
sekelompok halaman atau ide atau konsep yang dihubungan satu sama lain, atau berpindah sendiri ke kelompok atau web sites yang lain.
Pembelajaran mengkombinasikan apa yang telah anda ketahui dengan apa yang ingin anda ketahui, dan menghubungkan informasi baru ini ke dalam gudang pengetahuan kita. Ingatan kita kemudian memproses ?hubungan? baru ini dan mempersiapkan untuk digunakan sewaktu-waktu.

Suatu pemetaan pikiran berfokus pada satu ide;
Konsep memetakan bekerja dengan beberapa atau banyak hal.

Kapan memetakannya?
Mengorganizasi suatu subyek Melakukan pembelajaran yang "lebih mendalam"
Mengintegrasikan pengetahuan yang lama dan baru Merevisi and mempersiapkan untuk test
Mencatat
Menggantikan ide-ide baru dalam suatu struktur Mengingat kembali

Mengkomunikasikan ide-ide yang kompleks

Gunakan pemetaan untuk meletakkan hal-hal secara perspektif, menganalisa hubungan, dan untuk membuat prioritas.

Bagaimana saya melakukan pemetaan?
Mula-mula tolaklah ide dari suatu garis besar, atau paragraf yang menggunakan kalimat-kalimat.

Kemudian berpikirlah dengan kata kuncinya atau simbol-simbol yang mewakili ide dan kata-kata.

Ambilah sebuah pensil (anda akan menghapus!) dan selembar kertas kosong (tidak bergaris) yang besar atau gunakan papan tulis dan kapur (berwarna):

* Tulislah kata yang paling penting atau ungkapan pendek atau simbol di bagian tengah.
Pikirkan hal ini; lingkarilah.

* Tuliskan kata-kata penting lainnya di luar lingkaran.
(pikirkan halaman-halaman yang berhubungan dalam suatu web sites)
Sisakan ruang kosong untuk mengembangkan pemetaan anda untuk:
o pengembangan lebih lanjut
o penjelasan
o item-item yang berkaitan
* Bekerjalah dengan cepat
tanpa menganalisa pekerjaan anda.

* Ubahlah fase pertama ini.
Pikirlah mengenai hubungan item-item yang di luar dengan yang di tengah
Hapus dan gantilah dan pendekkan kata-kata pada ide kunci ini
Letakkan kembali item-item penting lebih dekat satu sama lain untuk pengorganisasian yang lebih baik
Jika memungkinkan, gunakan warna untuk mengorganisasikan informasi
Hubungkan konsep dengan kata-kata untuk memperjelas hubungan

* Tetaplah bekerja di bagian luar
Dengan bebas dan cepat tambahkan kata-kata kunci dan ide-ide lainnya (anda dapat selalu menghapus!)
Berpikirlah secara tidak umum: rekatkan halaman-halaman secara bersamaan untuk memperluas pemetaan anda; pecahkan ikatan-ikatan yang ada
Kembangkan ke mana arah topik membawa anda ? tak terbatas oleh ukuran kertas
Ketika anda memperluas pemetaan anda, anda akan cenderung menjadi lebih spesifik dan detail

* Singkirkan pemetaan tersebut
Kemudian, lanjutkan pengembangan dan revisi
Berhenti dan pikirlah mengenai hubungan yang anda kembangkan
Perluas pemetaan sepanjang waktu (sampai ujian tiba!)

* Pemetaan ini adalah dokumen pembelajaran pribadi anda
Hal ini mengkombinasikan apa yang anda ketahui dengan apa yang anda pelajari dan apa yang mungkin anda butuhkan untuk melengkapi "lukisan" anda

Sumber:http://www.studygs.net/indon/mapping.htm

Rabu, 19 Mei 2010

Mengenal Cara Belajar Individu

Setiap individu adalah unik. Artinya setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir dan cara-cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu tersebut. Di negara-negara maju sistem pendidikan bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat dengan bebas memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Di Indonesia seringkali kita mendengar keluhan dari orangtua yang merasa sudah melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya menjadi "pintar". Orangtua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah terbaik. Selain itu anak diikutkan dalam berbagai kursus maupun les privat yang terkadang menyita habis waktu yang seharusnya bisa dipergunakan anak atau remaja untuk bermain atau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Namun demikian usaha-usaha tersebut seringkali tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, bahkan ada yang justru menimbulkan masalah bagi anak dan remaja.

Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa anak-anak tersebut tidak kunjung-kunjung pintar? Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah ketidaksesuaian cara belajar yang dimiliki oleh sang anak dengan metode belajar yang diterapkan dalam pendidikan yang dijalaninya termasuk kursus atau les privat. Cara belajar yang dimaksudkan disini adalah kombinasi dari bagaimana individu menyerap, lalu mengatur dan mengelola informasi.

Otak Sebagai Pusat Belajar

Otak manusia adalah kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika dirawat dengan baik dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan yang memadai, otak dapat berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun. Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dijaga dengan baik sampai seumur hidup agar terhindar dari kerusakan.
Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain (dalam DePorter & Hernacki, 2001). Bagian pertama adalah batang otak, bagian kedua sistem limbik dan yang ketiga adalah neokorteks.
Batang otak memiliki kesamaan struktur dengan otak reptil, bagian otak ini bertanggungjawab atas fungsi-fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisik yang berasal dari panca indra. Perilaku yang dikembangkan bagian ini adalah perilaku untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk mempertahankan spesies.
Disekeliling batang otak terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem ini berada di bagian tengah otak manusia. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar. Selain itu sistem ini mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah panel kontrol dalam penggunaan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak yaitu neokorteks.
Neokorteks terbungkus di sekitar sisi sistem limbik, yang merupkan 80% dari seluruh materi otak. Bagian ini merupakan tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal. Dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi berada, diantaranya adalah : kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal dan intuisi.

Karakteristik Cara Belajar

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya yang memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain jika sang individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik cara belajar dirinya maka akan cepat ia menjadi "pintar" sehingga kursus-kursus atau pun les private secara intensif mungkin tidak diperlukan lagi.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar seperti disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki (2001), adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual

Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:

• rapi dan teratur
• berbicara dengan cepat
• mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik
• teliti dan rinci
• mementingkan penampilan
• lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar
• mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual
• memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik
• biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar
• sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis)
• merupakan pembaca yang cepat dan tekun
• lebih suka membaca daripada dibacakan
• dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.
• jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-coretan tanpa arti selama berbicara
• lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
• sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak'
• lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah
• lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada musik
• seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata

2. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Auditorial


Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:


• sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja
• mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik
• lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca
• jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras
• dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara
• mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita
• berbicara dalam irama yang terpola dengan baik
• berbicara dengan sangat fasih
• lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya
• belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat
• senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
• mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi
• lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya
• lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik

3. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:

• berbicara dengan perlahan
• menanggapi perhatian fisik
• menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka
• berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain
• banyak gerak fisik
• memiliki perkembangan otot yang baik
• belajar melalui praktek langsung atau manipulasi
• menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung
• menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca
• banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal)
• tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
• sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut
• menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
• pada umumnya tulisannya jelek
• menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)
• ingin melakukan segala sesuatu

Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang paling menonjol dari diri seseorang maka orangtua atau individu yang bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara belajar dirinya) diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar yang sesuai. Bagi para remaja yang mengalami kesulitan belajar, cobalah untuk mulai merenungkan dan mengingat-ingat kembali apa karakteristik belajar anda yang paling efektif. Setelah itu cobalah untuk membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar anda sehingga dapat mendukung agar kemampuan tersebut dapat terus dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memanfaat berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, gambar, dll. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat. (jp)

_____________________
Mengatasi Kesulitan Bergaul
Oleh Ubaydillah, AN
Jakarta, 10 November 2006

Senin, 10 Mei 2010

 Bismillah...

Belajar adalah salah satu proses yang sangat penting dalam kehidupan kita. Saya bayangkan, belajar adalah seperti bernafas. Satu menit saja kita tidak menghirup udara pasti kita sudah meronta-ronta dan berusaha keras agar udara bisa masuk lagi ke paru-paru kita. Yang kita pikirkan saat itu hanyalah bagaimana agar bisa menarik udara sedalam-dalamnya Bayangkan aja kalau 10 menit kita gak bisa nafas... Fiuh... *gak bisa bayangin deh.

Jadi intinya, tanpa belajar, kita hanya akan menjadi orang yang tidak berbudaya, tidak berkembang, jahiliyah(bodoh), dan tentu saja tidak akan bisa bertahan hidup di lingkungan manapun. Belajar itu tidak terbatas ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun. tidak hanya di sekolah, dimanapun tempatnya kita bisa memodifikasi unsur-unsur yang ada sebagai suatu media pembelajaran yang mengasyikkan bagi kita.Dulu dosen BK-ku sering bilang, "Belajar itu sepanjang hayat, dimanapun tempatnya, dan kapanpun itu, kita bisa belajar."

Sebenarnya, belajar itu tidak hanya sekedar belajar. Kita harus punya strategi khusus agar belajar kita bisa lebih efektif dan efisien. Ini terutama bagi siswa-siswa yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah ataupun bagi para mahasiswa yang ada di universitas juga perlu untuk mempertimbangkannya. Kebanyakan para siswa atau mahasiswa kurang memahami bagaimana strategi belajar yang baik, khususnya ketika akan menghadapi suatu ujian di sekolah. Berikut beberapa strategi dalam menghadapi ujian :
  • Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
  • Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

  • Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

  • Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

  • Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

  • Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

  • Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

  • Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga bermanfaat...